Memiliki anak
yang masih berusia balita tentu menjadi kebahagiaan tersendiri bagi para orang
tua. Lihat saja, betapa lucu dan menggemaskannya anak. Meski sedang diam dan
tidur pun anak selalu terlihat menggemaskan. Tapi adakalanya kita juga dibuat
cemas dan bingung karena tiba – tiba anak susah makan. Terlebih di usia balita,
anak sangat membutuhkan nutrisi dan gizi yang cukup agar bisa mendukung daya
tumbuh kembangnya. Karena hal ini, akhirnya susu anak susah makan pun diberikan.
Pemberian susu anak susah makan ini dimaksudkan
agar nafsu makan si kecil bisa kembali lagi. Dan setidaknya, saat anak tidak
mau makan berat, anak tetap mendapatkan asupan nutrisi yang salah satunya bisa
dipenuhi dengan meminum susu.
Untuk itu, kita
sebagai orang tua harus paham alasan apa yang membuat anak susah makan. Setelah
mengetahui penyebab anak susah makan di bawah ini, diharapkan kita bisa segera
mencari solusinya agar nafsu makan anak kembali normal.
Anak mulai mengenal rasa
Seiring
pertambahan usianya, anak mulai bisa mengenal rasa makanan. Inilah mengapa
kadang anak menolak makanan yang kita berikan. Bisa jadi anak tidak
menginginkan makanan tersebut dan ingin makanan yang disukainya. Sayangnya, di
usia ini anak belum bisa berbicara, jadi kita lah yang harus peka terhadap
sikap yang ditunjukkan si kecil.
Karena
anak sudah mulai mengenal rasa, maka jangan heran apabila anak selalu menolak
makanan tawar yang diberikan. Solusinya, coba tambahkan rasa yang mungkin akan
disukai anak. Bisa asin atau manis. Coba berikan keduanya agar kita bisa
menilai makanan seperti apa yang diinginkan anak.
Anak tidak lapar
Selain memberikan makanan
berat, anak juga memerlukan makanan selingan agar nutrisi yang dibutuhkan tubuh
dapat terpenuhi. Sayangnya, kadang kita tidak mengatur porsi makan anak dengan
baik. Alhasil ketika ditambah makanan selingan, anak sudah kekenyangan saat jam
makan berat berikutnya. Oleh karena itu berikan porsi sesuai dengan usia si
kecil ya.
Anak mulai bosan
Anak kecil juga bisa
merasa bosan dengan makanan yang itu – itu saja. Inilah mengapa kita harus bisa
memvariasikan menu makanan anak. Perhatikan cara pengolahan dan penyajiannya
juga. Jangan selalu menyediakan makanan yang bertekstur halus.
Untuk sayurnya, kita bisa
mengukusnya agar lunak dan mudah digigit serta dikunyah oleh anak. Apabila anak
sudah bisa memegang makanan, memberikan food
finger adalah langkah yang baik. Selain mengajarkan anak untuk mandiri, food finger juga akan membuat anak
belajar mengenal real food.
Anak sedang sakit
Sama dengan orang dewasa,
anak juga akan kehilangan nafsu makan ketika sakit. Kalau sakit demam atau
pilek kita bisa dengan mudah menebaknya. Tapi bagaimana jika anak merasa
perutnya kembung dan lainnya. Untuk itu, sebagai orang tua kita harus peka
dengan perubahan yang ada pada anak.
Misalnya saja, anak yang
semula sangat aktif menjadi mendadak pendiam. Selain itu anak menjadi lebih
sering nangis dan rewel. Bisa jadi anak seperti ini karena anak sedang tidak
enak badan. Jadi segera pergi ke dokter agar bisa diperiksa.
Demikian tadi beberapa
hal yang bisa menyebabkan anak susah makan. Kita yang kesehariannya menghabiskan
banyak waktu untuk anak diharapkan bisa memahami setiap sikan yang ditunjukkan
oleh anak. Meski ini sulit, kita harus tetap belajar mengerti dan memahami si
kecil. Oia, supaya nafsu makan anak kembali stabil, sebaiknya berikan susu anak susah makan secara
rutin.
Semoga informasi
di atas bermanfaat ya.